Soal Video Anak SD Salah Sebut Ikan Tongkol
KPAI Minta Masyarakat Punya Sensitivitas
jpnn.com - jpnn.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mengimbau masyarakat agar memiliki sensitivitas terhadap perlindungan anak.
Hal itu Asrorun sampaikan berkaitan dengan peredaran video Ari Aditya, pelajar kelas III SD yang salah mengeja ikan tongkol saat menjawab pertanyaan Presiden Joko Widodo di acara peluncuran Kartu Indonesia Pintar di Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/1).
"Saya juga minta masyarakat tidak terus menyebarkannya. Jadilah orang yang cerdas dan punya sensitivitas terhadap perlindungan anak. Bayangkan kalau itu adalah anak kita," kata Asrorun, Kamis (26/1).
Menurut Asrorun, jawaban yang diberikan oleh anak itu bukan karena kesengajaan. "Semoga itu karena keluguan anak," ucapnya.
Asrorun meminta peredaran video pelajar SD itu segera dihentikan. Sebab, penyebaran video bisa berakibat tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
"Anak merasa dipermalukan dan bisa melahirkan stigma buruk pada anak," tutur Asrorun.
Asrorun menambahkan, KPAI telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi berkaitan dengan video tersebut.
"Kominfo harus segera ambil langkah untuk take down," ungkap Asrorun. (gil/jpnn)
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mengimbau masyarakat agar memiliki sensitivitas terhadap perlindungan anak.
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Kak Seto Dukung KPAI Serukan Blokir Gim Daring yang Membahayakan Anak-Anak
- KPAI Dorong Pemerintah Blokir Gim Tidak Sesuai Aturan
- Game Online yang Mengandung Kekerasan Minta Diblokir, KPAI: Kemkominfo Harus Tegas
- KPAI Sesalkan Binus School tak Terbuka Mengenai Status Kesiswaan Terduga Pelaku Perundungan
- Marak Perundungan, Kowani Minta Orang Tua Tak Abaikan Tindakan Kekerasan Sekecil Apa pun
- Konon Korban Perundungan Siswa Binus School Sukarela Dipukuli, KPAI Tegaskan Ini