KPAI Temukan Banyak Pelanggaran saat PTM, Bu Retno: Ini Sangat Berbahaya
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan atau prokes saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah sejak 2020 hingga 2021.
Pelanggaran yang ditemukan saat PTM terutama soal penerapan 3 M, seperti, masker yang dipasang pada dagu, digantungkan di leher, tempat cuci tangan yang tidak disertai air mengalir dan sabun.
Menurut Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti, pihaknya menemukan ada sebagian guru dan siswa tidak bermasker saat berada di lingkungan sekolah.
"Bahkan, ada SD yang memiliki tempat cuci tangan di setiap depan kelas tetapi saat KPAI datang dan duduk di dekat pintu gerbang sekolah, tidak ada satu pun peserta didik dan pendidik yang mencuci tangan saat tiba di sekolah," kata Retno Listyarti, Selasa (28/9).
Dia mengatakan ada juga sekolah yang mayoritas siswanya melepas masker saat tiba di sekolah. Saat diwawancara, para murid mengatakan mereka memakai masker hanya saat perjalanan pergi dan pulang sekolah.
“Fungsi masker sama dengan helm jadinya," ujar Retno lagi.
Pada Sabtu (25/9), Retno mengaku menerima pengaduan masyarakat melalui aplikasi WhatsApp di ponselnya. Laporan dari Kabupaten Bandung dan Sumedang itu terkait PTM di jenjang TK dan SD dengan disertai foto.
Retno menjelaskan dalam foto tersebut tampak seorang siswa laki-laki berseragam putih merah sedang diperiksa suhu tubuhnya dengan Thermogun oleh seorang guru perempuan yang tidak mengenakan masker.
KPAI menemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan saat PTM terbatas di sekolah, termasuk pada jenjang PAUD, TK, dan SD.
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- Jelang Mudik Lebaran, Masyarakat Diimbau Perbaharui Imun Covid-19
- FSGI Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa, Berpotensi Mubazir
- Federasi Serikat Guru Indonesia Tolak Penggunaan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis