KPK Dalami Pembelian Teknologi di BUMN

jpnn.com - jpnn.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mendalami terkait dugaan penyimpangan dalam pembelian barang-barang teknologi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembelian teknologi di perusahaan plat merah itu pun mulai dibidik. Diduga ada indikasi kuat tentang cara pembelian teknologi sama di Garuda Indonesia.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan KPK akan dalami semua informasi-informasi terkait pembelian barang barang teknologi tersebut.
“Jika memang ditemukan informasi lain yang relevan tentu akan ditindaklanjuti,” kata Febri menanggapi adanya dugan penyinpangan dalam pembelian barang-barang teknologi di BUMN perbankan.
Dalam kasus Garuda, KPK masih fokus pada penyidikan dengan 2 tersangka, yaitu ESA, mantan dirut Garuda dan SS, Benefficial owner PT Connought Internastional.
“SS diduga memberikan suap pada ESA dalam pembelian pesawat Airbus A330,” katanya.
Kasus suap Rolls Royse yang menyeret mantan Dirut Garuda, ES harus menjadi pintu awal KPK untuk menyelidiki semua pembelian barang barang teknologi serupa di sejumlah BUMN.
Hal itu dikatakan A Deni Daruri, Presiden Direktur Centre for Banking Crisis (CBC). Deni pun meminta KPK membongkarnya. Artinya, tidak sampai di Garuda, tapi di BUMN lain pun harus diusut.
Ia mencontohkan, soal pembelian satelit oleh Bank BRI. Kata Deni, banyak keanehan dalam pembelian satelit seharga 220 juta dolar atau setara Rp 3 triliun, dengan skema cicilan selama delapan tahun.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mendalami terkait dugaan penyimpangan dalam pembelian barang-barang teknologi di Badan Usaha Milik Negara
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN