KPK Diminta Cermati Rencana Pembelian Tank Leopard

Anggota Komisi I DPR Sudah Dilobi di Hotel Mewah

KPK Diminta Cermati Rencana Pembelian Tank Leopard
KPK Diminta Cermati Rencana Pembelian Tank Leopard
JAKARTA -  Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih serius mencermati rencana pembelian 100 Tank Leopard bekas asal Belanda. Sebab menurut IPW, sejak beberapa hari terakhir ini sejumlah pejabat tinggi militer yang difasilitasi petinggi partai tertentu aktif melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota Komisi I DPR di hotel bintang lima di Jakarta.

Dari investigasi yang dilakukan IPW yang juga Deklarator Komite Pengawas KPK, beberapa Anggota Komisi I diintervensi agar mendukung rencana pembelian tank Leopard. "Namun intervensi tersebut ditolak hingga terjadi perdebatan sengit dalam pertemuan antara petinggi militer, Anggota Komisi I, dan seorang menteri tersebut," kata Neta di Jakarta, Kamis (19/1).

Dijelaskannya, pertemuan itu berlangsung beberapa kali di hotel mewah di kawasan Jalan Darmawangsa, Jakarta Selatan dan kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. "Jadi pertanyaan kenapa pihak-pihak tertentu terlalu ngotot untuk memaksakan kehendak untuk membeli Tank Leopard hingga petinggi TNI, seorang menteri kabinet diturunkan memaksa anggota Komisi I agar mendukung rencana tersebut," kata Neta.

Untuk itu, IPW mendesak KPK perlu segera turun tangan menginvestigasi dan melakukan penyadapan terhadap pejabat-pejabat yang diduga terlibat dalam rencana pembelian tank seharga 2 juta dolar AS itu. "Pembelian tank Leopard ini sangat tidak masuk akal karena biaya perawatannya sangat mahal dan tanki BBM-nya mencapai 1.200 liter, sementara jatah BBM untuk tank yang diberikan TNI perhari hanya 10 liter," ujarnya.

JAKARTA -  Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih serius mencermati rencana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News