KPK Diyakini Bermain Kotor Dalami Kasus Anas

KPK Diyakini Bermain Kotor Dalami Kasus Anas
Anas Urbaningrum. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) meyakini ada perang kotor dalam kasus yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum. Pasalnya, saksi yang dipanggil tidak ada keterkaitan dengan Anas. KPK pun diyakini ikut bermain dalam melakukan penyelidikan.

Juru bicara PPI, Ma'mun Murod menyatakan salah satu kejanggalan dalam kasus Anas adalah pemeriksaan terhadap Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat (PD), Suaidi Marasabessy.

"Kami dari PPI meyakini bahwa ini perang kotor di dalam proses penegakan hukum. KPK kemarin panggil Suaidi Marasabessy untuk saksi untuk Anas," kata Ma'mun di KPK, Jakarta, Selasa (7/1).

Ma'mun menjelaskan, pada saat penyelenggaraan Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010 lalu, Suaidi masih menjadi pengurus Hanura. Sehingga tidak ada kaitannya dengan Kongres Partai Demokrat.

"Saya yakin orang seperti Suaidy termasuk TB Silalahi tidak tahu soal kongres tapi dipaksakan jadi saksi," kata Ma'mun.

Mantan Sekretaris Departemen Agama DPP PD itu menyatakan, KPK tidak pernah memanggil Sekretaris Jenderal PD, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Padahal ketika kongres, Ibas menjadi Steering Committe.

"Yang jelas-jelas orang yang tahu persis tentang Kongres Demokrat sebut saja Ketua SC, Mas Ibas sendiri, sampai saat ini belum disentuh KPK," kata Ma'mun.

Seperti diketahui, Anas merupakan tersangka kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. Anas ditetapkan sebagai tersangka sejak 22 Februari 2013 lalu. Ia diduga menerima Toyota Harrier dari PT Adhi Karya pada saat menjabat anggota DPR tahun 2009 lalu. (gil/jpnn)

JAKARTA - Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) meyakini ada perang kotor dalam kasus yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News