KPK Terbentur Alat Bukti
Untuk Ungkap Kasus Pembalakan Liar di Riau
Selasa, 30 Desember 2008 – 19:51 WIB

KPK Terbentur Alat Bukti
JAKARTA - Upaya pengungkapan kasus pembalakan liar di Riau ternyata bukan soal mudah. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya, mengakui adanya kendala dalam mengungkap kasus yang sebelumnya ditangani Polisi itu. Antasari menyebutkan, KPK terus mengawasi dan menelaah 24 kasus menonjol dari 12 Kepolisian Daerah, 34 perkara dari 13 Kejaksaan Tinggi, serta satu kasus dari Kejaksaan Agung.
Wakil Ketua KPK Haryono Umar yang ditemui usai mendampingi Ketua KPK Antasari Azhar memaparkan laporan tahunan tentang kinerja KPK Selasa (30/12), mengatakan, KPK belum memperoleh bukti baru dalam dalam kasus tersebut. Menurutnya, dalam pengungkapan illegal logging di Riau itu justru bukti-bukti ditemukan KPK mengarah ke perkara non korupsi. "Saat ini bukti-buktinya masih mengarah kepada kasus non korupsi," tandasnya.
Sementara terkait supervisi KPK terhadap kasus-kasus yang ditangani Polisi, ketua KPk Antasari Azhar menyebutkan, KPK terus melaksanakan kegiatan supervisi dalam bentuk penelitian dan penelaahan, serta gelar perkara hasil penyidikan atau penuntutan perkara TPK yang sedang dilakukan oleh Kepolisian dan Kejaksaan. KPK, katanya, melakukan kegiatan tersebut berdasarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Polisi dan Jaksa yang dilaporkan ke KPK.
Baca Juga:
JAKARTA - Upaya pengungkapan kasus pembalakan liar di Riau ternyata bukan soal mudah. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya, mengakui adanya
BERITA TERKAIT
- Lepas Ekspor Lunch Box dari Kayu Sengon, Menhut: Ini yang Diinginkan Prabowo
- Khofifah Menginisiasi Sinergi Ekonomi Nasional, Jatim Jadi Motor Penggerak Pembangunan Daerah
- Nurhasan Ungkap Pengalaman Tidak Nyaman Saat Rumahnya Digeledah KPK
- Staf PDIP Buka Duka Keluarga Akibat Kasus Harun: Anak Trauma Dituduh Anak Koruptor
- Kusnadi Buka Suara Soal Titipan Tas dan Koper dari Harun Masiku
- Pelaku Curanmor Ini Sudah 6 Kali Beraksi di Pesanggrahan, Akhirnya Ketiban Sial, tuh Lihat