KPPU Telusuri Kecurangan Distribusi Beras

”Peran Bulog belum optimal menopang pasokan beras nasional melalui operasi pasar beras,” ujar Syarkawi.
Selain itu, pemerintah perlu menyederhanakan rantai distribusi melalui implementasi korporatisasi petani.
Caranya, mengintegrasikan usaha pertanian dari hulu ke hilir.
”Pemerintah bisa mengadopsi sistem pemasaran online dalam pemasaran beras sehingga petani bisa secara langsung menjual berasnya ke konsumen akhir atau retailer tanpa melalui jalur pemasaran yang panjang,” urai Syarkawi.
Kemudian, yang tak kalah penting adalah harus ada pengembangan yang serius pada pasar induk beras nasional di sentra-sentra produksi beras nasional.
Misalnya, di Sulawesi Selatan, Jatim, Jateng, Jakarta, Jabar, dan Sumut.
”Pasar induk diharapkan dapat menjadi sumber referensi ketersediaan atau pasokan dan harga beras nasional,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk menyerap beras petani pada masa panen yang diprediksi jatuh di bulan Februari-Maret.
KPPU terus mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempelajari adanya kemungkinan kecurangan distribusi beras.
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Harga Pangan Hari Ini, Ada Apa dengan Cabai Rawit Merah
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Wamen Viva Yoga Dorong Kawasan Transmigrasi Berkontribusi dalam Swasembada Pangan