KPU di Tiga Daerah Ini Diminta Ubah Jadwal Pilkada

jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan, tiga daerah yang sebelumnya pelaksanaan pemilihan kepala daerahnya ditunda ke tahun 2017, sangat besar peluangnya tetap dilaksanakan di 2015.
Karena itu sebagai langkah pertama, KPU Tasikmalaya (Jawa Barat), Blitar (Jawa Timur) dan Timor Tengah Utara (Nusa Tenggara Timur), harus menyusun perubahan jadwal tahapan terlebih dahulu.
"Jadi sampai saat ini tahapan verifikasi calon di tiga daerah, belum mulai. Kami minta mereka mengubah jadwalnya dulu. Kalau sudah merubah jadwal, nanti kelihatan sudah melakukan verifikasi calon yang terdaftar apa belum," ujar Hadar, Kamis (1/10).
Hadar mengakui, kepastian pelaksanaan pilkada di tiga daerah, masih menunggu hadirnya Peraturan KPU yang baru terkait calon tunggal. Karena PKPU tersebut menjadi pedoman bagi pelaksanaan pilkada dengan calon tunggal.
Meski begitu, persiapan tetap harus dilakukan, terutama terkait penyediaan logistik, mengingat waktu yang sangat mendesak. Sebab pemilihan tetap harus dilaksanakan secara serentak 9 Desember mendatang.
"Kami harus verifikasi dulu untuk bisa menetapkan mereka sebagai pasangan calon peserta pemilihan, ini kan belum dilakukan. Tapi kami sudah mempersiapkan untuk lelang dan sebagainya. Karena memang membutuhkan waktu yang lama," ujar Hadar.
Langkah lain, KPUD di tiga daerah juga perlu berbicara kembali dengan pemerintah daerah masing-masing, terkait kesiapan dana bagi pelaksanaan pilkada.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan, tiga daerah yang sebelumnya pelaksanaan pemilihan kepala daerahnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen