Kreatif, Demonstran Hong Kong Gunakan Pokemon Go untuk Kelabui Polisi

Kreatif, Demonstran Hong Kong Gunakan Pokemon Go untuk Kelabui Polisi
Pokemon GO AR+. Foto: Phone Arena

"Jika kami mengatakan akan pergi ke tempat demo yang tidak berizin, itu akan menjadi bukti kuat bagi polisi untuk menahan kami," ujar KK, salah seorang demonstran yang namanya tak mau diungkapkan, kepada BBC.

Kadang-kadang mereka membuat grup membaca Alkitab atau tur sejarah untuk mengumpulkan massa. Yang jelas, tidak ada kata demo, protes, dan sejenisnya di dalamnya. Fitur AirDrop milik Apple digunakan untuk membagikan detail aksi.

Di awal turun ke jalan, Telegram menjadi aplikasi utama untuk menyebarkan informasi. Tapi, kini kian banyak aplikasi yang dipakai. Demonstran juga menggunakan aplikasi Tinder untuk organisasi massa. Biasanya info yang disebar berkaitan dengan lokasi pasukan kepolisian saat itu, situasi garis depan di beberapa titik aksi, serta lokasi untuk mendapatkan alat-alat bantuan seperti masker dan air minum.

Kini mereka juga memberikan informasi titik penjemputan Uber. Sopir taksi relawan yang ada di titik itu membantu membawa demonstran yang terluka atau terjebak di kerusuhan untuk keluar dari lokasi. Mereka mematikan GPS agar tidak terlacak. Sebelumnya, mereka mengirimkan lokasi, tujuannya, dan nomor SIM ke admin jalur Telegram tertentu

Untuk menyiapkan itu semua, dibutuhkan waktu dan tenaga. Alex, seorang demonstran, bahkan sampai melepas pekerjaannya. Kini dia adalah demonstran full time. Setiap keluar rumah, dia wajib membawa telepon pintar dan charger portabel. Dia memberikan info lokasi polisi agar demonstran bisa datang dan keluar dari area protes tanpa tertangkap. Jika tak ada aksi, dia membuat selebaran yang diberikan kepada kenalan para demonstran di luar Hong Kong dan Tiongkok untuk disebar via WhatsApp dan Facebook. Menyebar di dalam negeri terlalu berisiko.

Massa juga memiliki forum bernama Lihkg. Di forum itu tugas-tugas demonstran dibagi secara spesifik. Rob, misalnya. Dia bertugas mematikan gas air mata yang ditembakkan polisi. Biasanya massa menggunakan cone lalu lintas untuk menutup kaleng gas air mata sebelum menyiramnya dengan air. Tim itu wajib memakai sarung tangan tahan panas dan membawa obat anti-iritasi. (*/c10/dos)


Dua bulan sudah penduduk Hong Kong turun ke jalan. Setiap hari mereka menelurkan ide baru untuk mengelabui polisi. Mulai membentuk tim pemadam gas air mata hingga menggunakan berbagai aplikasi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News