Kredit Bank Mandiri Catat Pertumbuhan di Atas Rerata Industri Perbankan

Berbagai pertumbuhan itu diiringi usaha menjaga kualitas di tiga aspek, di antaranya non-performing loan (NPL), coverage ratio, dan loan-to-deposit ratio (LDR).
Tiga aspek ini dijaga Bank Mandiri agar tidak berada di bawah atau melampaui batas rata-rata perbankan pada umumnya.
Misal pada NPL, Bank Mandiri menjaga rasionya di angka 1,01 persen, saat perbankan lain rata-rata berada di kisaran 2,33 persen.
Perusahaan juga mampu mengamankan coverage ratio sebesar 292,63 persen, melampaui rata-rata minimal 100 persen di perbankan umum.
Sementara Darmawan melihat ini sebagai kemampuan Bank Mandiri untuk menjaga kualitas aset untuk pencadangan yang memadai.
“Sampai dengan Juni kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only di level optimal mencapai 332 persen,” tutur Darmawan.
Dengan penerapan manajemen risiko yang disiplin, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan ke level 0,86 persen per Juni 2024. Catatan ini membaik, bila dibandingkan dengan periode Juni 2023 yang sebesar 0,98 persen.
Pertumbuhan juga terjadi di perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp 2.258 triliun secara konsolidasi di paruh pertama tahun ini atau naik sebesar 15 persen secara tahunan.
Capaian ini sekaligus mengukuhkan Bank Mandiri sebagai bank dengan aset konsolidasi terbesar di Tanah Air.
Bank Mandiri mencatat pertumbuhan dengan rerata industri perbankan yang sebesar 12,36 persen.
- Legislator Minta Bank Jatim Merebut Kembali Kepercayaan Nasabah
- ICMI Travel dan Bank Mandiri Teken MoU Terkait Pembiayaan Umrah
- Investasi di Bidang SDM Bikin Bank Mandiri Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi
- Bank Raya Dukung Skolari Tumbuh dan Mengelola Keuangan Komunitas Lebih Baik
- Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Mandiri Sahabatku untuk Memacu Kewirausahaan PMI
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat