Kredit Macet Tembus Rp 2,4 Triliun

jpnn.com - GORONTALO - Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Gorontalo memaparkan, meski ada penurunan, Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet perbankan belum bisa stabil alias tidak sehat.
Rasio NPL sektor perdagangan sudah melewati batas aman yang ditentukan, yakni mencapai Rp 2,477 triliun per Maret 2016. Tercatat pada Januari lalu, NPL mencapai 3,78 persen.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan Januari tahun sebelumnya yang hanya berkisar 3,39 persen. Kemudian pada Februari 2016, NPL naik 0,20 persen menjadi 3,98 persen.
Di bulan yang sama, pada2015 NPL juga melonjak tajam, namun lebih rendah dibandingkan 2016, yakni 3,89 persen. Dan data terakhir pada Maret 2016 kemarin, NPL turun kembali pada posisi 3,83 persen.
Sedangkan pada tahun 2015 di bulan yang sama, persentasinya tidak jauh berbeda, yakni 3,77 persen. Angka ini jelas masih jauh dari standar normalisasi NPL. "Ini sangat tidak sehat. Normalnya kira-kira NPL kita kalau berada di angka dua hingga 3,0," papar Unggul Priatna.
Adapun sejumlah sektor yang memicu peningkatan NPL, di antaranya sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi, pedagangan, jasa sosial masyarakat, dan sektor lain-lain. (rg-63/jos/jpnn)
GORONTALO - Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Gorontalo memaparkan, meski ada penurunan, Non Performing Loans (NPL) atau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI
- Bank Raya Dukung Skolari Tumbuh dan Mengelola Keuangan Komunitas Lebih Baik
- SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional