Krisis Air Bersih Berkepanjangan di Sumbawa Harus Segera Diatasi

Krisis Air Bersih Berkepanjangan di Sumbawa Harus Segera Diatasi
Ilustrasi krisis air bersih. Foto : Pojokpitu

Dia meminta desa-desa yang dilanda kekurangan air bersih untuk mengajukan proposal, sehingga bisa dibantu oleh pemerintah provinsi.

Menurut H Talib, persoalan yang besar yang dihadapi adalah kurangnya infrastruktur. Kalau infrastruktur bagus, dia yakin air dapat didatangkan.

Menanggapi masalah ini, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Jarot-Mokhlis berikhtiar akan memperbaiki dan melengkapi infrastruktur. Mereka ingin persoalan kebutuhan air bersih dapat dipenuhi secara merata.

“Ke depan jika kami memimpin Sumbawa maka salah satu yang akan menjadi perhatian yaitu ketersediaan air bersih bagi warga di 17 kecamatan dan 42 desa yang setiap tahun mengalami kekeringan,” kata Calon Bupati Sumbawa, H Jarot, di Kecamatan Terano, Jumat (6/11).

Salah satu cara yang dapat dilakukan, kata Jarot, adalah dengan melengkapi dan menambah jumlah dan kapasitas pipa air. Penambahan jumlah sumur dan kedalamannya juga perlu dilakukan. Kedalaman sumur dari yang saat ini sekitar 30 meter menjadi 50 sampai 80 meter.

“Kekeringan ini setiap tahun rutin terjadi, semoga kami memimpin Sumbawa dan melepaskan kesulitan warga khususnya dalam ketersediaan air bersih,” katanya. (cuy/jpnn)

Penambahan jumlah sumur dan kedalamannya juga perlu dilakukan untuk mengatasi krisis air bersih.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News