Wapres Hingga MUI Dukung Rencana Program Magrib Mengaji di Sumbawa

Wapres Hingga MUI Dukung Rencana Program Magrib Mengaji di Sumbawa
Mengisi kegiatan dengan mengaji. Foto: JPNN

jpnn.com, SUMBAWA - Calon Bupati Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Syarafuddin Jarot dan Mokhlis mengusung program Magrib Mengaji jika terpilih menjadi kepala daerah.

Program itu dinilai bisa menjaga nilai-nilai keagamaan dan membangun generasi muda berakhlak mulia di Sumbawa.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Wakil Presiden Maruf Amin Masduki Baidlowi menilai hal itu sebuah gagasan yang bagus. Karena selama ini banyak tradisi baik yang hilang.

“Mengaji habis magrib itu kan tradisi lama, zaman sebelum ada televisi, radio, gadget. Kalau dulu orang setelah mahrib mengaji, sekarang nonton TV, main HP dan game online, jadi kalau itu mau dihidupkan lagi, saya kira baik sekali, saya sangat mendukung,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (27/10).

Dia menambahkan, salat magrib berjemaah, dilanjutkan mengaji sampai isya berjamaah adalah salah satu hal yang membentuk bangsa Indonesia menjadi bangsa yang baik.

“Ajaran agama yang rahmatan lil alamin diajarkan di situ, saat anak-anak mengaji. Bahkan yang lebih senior biasanya setelah Isya masih mengaji kitab yang lebih dalam. Itulah tradisi kita dulu,” tuturnya.

Masduki mengatakan, dalam kegiatan kampanye atau pilkada, calon kepala daerah memang selayaknya mengusung program yang juga menyentuh aspek reliji.
Menurutnya, proses demokrasi tidak harus selalu diisi kampanye yang berisi program pembangunan semata seperti ekonomi atau infrastruktur, tapi juga pembangunan manusia yang berakhlak, dengan landasan keagamaan.

“Mengaji tentu saja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Itu sangat luar biasa, saya sangat mendukung,” jelasnya.

Program Magrib Mengaji bisa menciptakan generasi muda berilmu agama yang kuat sebagai dasar ketahanan keluarga dari berbagai hal negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News