Krisis, Ekspor LNG Menyusut
Senin, 16 Maret 2009 – 09:33 WIB

Krisis, Ekspor LNG Menyusut
Sebelumnya, Senior VP Pemasaran PT Pertamina Hanung Budya mengatakan, saat ini pihaknya tengah menjajaki kepastian tambahan pasokan elpiji dari kilang Bontang. "Ada sekitar 5 atau 6 kargo elpiji. Jika ini terealisasi, maka angka impor elpiji bisa ditekan," ujarnya.
Priyono menambahkan, selain di-switch menjadi elpiji, opsi lain adalah memenuhi kebutuhan industri pupuk. "Pupuk memang butuh, tapi cukup sedikit," terangnya.
Menurut dia, dalam waktu dekat, BUMN pupuk di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tersebut akan mendapat kepastian pasokan gas sebanyak 1 kargo. "Kontraknya akan diteken 25 Maret," ujarnya.
Dia mengatakan, pasokan satu kargo atau setara dengan 3 juta MMBTU (million british thermal unit tersebut akan cukup memenuhi kebutuhan PIM unit satu sampai Juni 2009.
JAKARTA- Resesi perekonomian global membuat konsumsi energi negara-negara industri menyusut. Akibatnya, beberapa negara utama pengimpor gas alam
BERITA TERKAIT
- forwarder.ai Tawarkan Efisiensi Biaya Logistik Lewat AI
- Pemerintah Ajak Gates Foundation untuk Kerja Sama dengan Danantara
- Bermodal Rp 3 Juta, Sulianto Indria Putra Bisa Kantongi USD 1 Juta
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan