Kritik Anggaran Karangan Bunga Kota Bekasi, Gus Shol: Gunakan Uang Tri Saja

Kritik Anggaran Karangan Bunga Kota Bekasi, Gus Shol: Gunakan Uang Tri Saja
Ilustrasi karangan bunga. Foto: Dean Pahrevi/JPNN

jpnn.com, BEKASI - Anggota DPRD Kota Bekasi Sholihin angkat bicara soal polemik anggaran pengadaan karangan bunga oleh Pemkot Bekasi yang senilai Rp 1,1 miliar dalam APBD 2022.

Sholihin menilai anggaran pengadaan karangan bunga Pemkot Bekasi itu terlalu besar.

"Iya betul, saya tidak sepakat sampai Rp 1 miliar lebih. Kalau kita mengacu kepada kota lainnya itu (Pemkab Bekasi) Rp140 juta itu jauh banget," kata Sholihin kepada wartawan, Sabtu (24/9).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Shol itu, anggaran pengadaan karangan bunga sebaiknya ditiadakan.

Sholihin menyebut kepala daerah bisa menggunakan uang pribadi apabila ingin memberikan karangan bunga kepada warga.

"Artinya menggunakan uang (Plt Wali Kota Bekasi) Tri saja, jika beliau itu ingin memberikan karangan bunga. Kalau uang-uang APBD harusnya dikasih kepada masyarakat yang membutuhkan," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Diketahui, Pemerintah Kota Bekasi menggelontorkan Rp 1,1 miliar untuk pengadaan karangan bunga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022.

Dalam laman situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bekasi, tertulis nilai pagu paket pengadaan karangan bunga itu senilai Rp 1.139.790.000. Adapun nilai HPS paketnya Rp 1.138.229.761.

Anggota DPRD Kota Bekasi Sholihin berkomentar soal polemik anggaran pengadaan karangan bunga oleh Pemkot Bekasi senilai Rp 1,1 miliar dalam APBD 2022.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News