Kritik Tapera, Irwan Fecho Minta Pemerintah Berhenti Bebani Rakyat
"Selesaikan dulu saja target yang sudah ada. Bukan menambah skema lagi tanpa penyelesaian masalah sebelumnya," ujar Wasekjen DPP Partai Demokrat ini.
Dari skema terdahulu, kata Irwan. pemerintah belum signifikan dalam mengatasi permasalahan penyediaan perumahan.
Data pada 2019 menunjukkan realisasi penyaluran FLPP dan SSB sudah mencapai jumlah 917.562 unit, dan penyaluran SBUM mencapai 682. 958 unit.
"Data Bappenas menunjukkan saat ini baru 40,05% rumah tangga di Indonesia yang menghuni Rumah Layak. Terus skema terdahulu belum berjalan signifikan. Kok muncul skema baru seperti Tapera ini," tegasnya.
Irwan juga mengingatkan pemerintah bahwa saat ini banyak pengusaha properti yang akan terdampak akibat skema baru Tapera ini.
Sebab, perumahan yang dibangun banyak yang belum terisi karena rumitnya persyaratan kredit bagi rakyat berpenghasilan rendah.
Selain itu, di saat masyarakat kesulitan bertahan di tengah situasi ekonomi akibat pandemi Covid-19, pemerintah justru masih akan membebani mereka dengan iuran untuk program yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah ini.
"Seharusnya tidak ada lagi (beban iuran ke rakyat). Kewajiban negara untuk memenuhinya tetapi ini masih menggunakan uang masyarakat untuk pendanaannya," tandas Ketum Cakra AHY ini.(fat/jpnn)
Irwan meminta pemerintah berhenti membebani rakyat lewat skema yang tidak jelas seperti, Tapera.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana