Kronologi Lengkap Bentrok TNI vs Polri di Taput yang Melukai 6 Polisi dan Seorang Warga

Kronologi Lengkap Bentrok TNI vs Polri di Taput yang Melukai 6 Polisi dan Seorang Warga
Danrem 023 Kawal Samudera, Kolonel Infanteri Trisakti, dan Kepala Kepolisian Resor Tapanuli Utara, AKBP Horas Marasi Silaen, saat memberikan keterangan kepada pers di Mapolres Taput. Foto: ANTARA/Rinto Aritonang

Pasca penyerangan kantor, Kapolsek mengumpulkan seluruh personel Polsek Pahae Julu untuk konsolidasi.

Luka akibat penganiayaan juga dialami personel Sat Lantas Polres Tapsel, yakni Ipda Bangun Siregar (Kapos Lantas Sipirok), dan Aiptu Velberik Sitompul (Anggota Pos Lantas Sipirok).

Ipda Bangun mengalami luka lebam dan robek pada pelipis mata sebelah kanan, luka lecet pada bibir atas dan kanan bagian dalam, terasa sakit pada rahang sebelah kanan dan bengkak pada kaki kiri.

Sementara, Aiptu Velberik mengalami luka memar pada pipi kiri dan luka lecet pada hidung kiri.

Saat kejadian, kedua personel kepolisian tersebut berangkat menuju Tarutung sekira pukul 13.00 WIB untuk mengurus santunan jasa raharja dari keluarga Kapolsek Sipirok AKP Hermansyah ke Unit Lakalantas Polres Tapanuli Utara.

Sekira pukul 14.00 WIB, korban terjebak macet di Jalinsum Sipirok-Tarutung, dan melihat keadaan macet tersebut Aiptu Velberik turun dari mobil bermaksud hendak melihat penyebab kemacetan.

Begitu turun, Aiptu Velberik melihat dari arah Tarutung adanya 2 anggota Polri (berpakaian dinas dan berpakaian preman) berlari menuju arahnya dan terus berlari.

Ternyata dari arah belakang kedua polisi tersebut ramai datang anggota TNI AD berpakaian dinas dan preman dengan membawa senjata laras panjang dengan berlari.

Bentrokan antara personel Polsek Pahae Julu dan anggota TNI Kompi Senapan A Yonif 123 Rajawali Lapo Gambiri terjadi pada Kamis (27/2) sekira pukul 14.20 WIB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News