Kronologi Lengkap Penembakan Mobil Penerobos Razia di Lubuklingau

Kronologi Lengkap Penembakan Mobil Penerobos Razia di Lubuklingau
Hajat Mabrur Bujangga saat membesuk korban tertembak di RS Sobirin, Lubuklinggau, Rabu (19/4). Foto: ansyori malik sumeks/jpg

jpnn.com, LUBUKLINGGAU - Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto juga menjabarkan secara rinci kronologis insiden razia berdarah di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Menurut Kapolda, sekitar pukul 11.30 WIB, ada mobil Honda City Hitam BG 1488 ON yang melintas di saat gelar razia Cipta Kondisi di jalan Fatmawati, Kecamatan Lubuklinggaui Timur 1, Selasa (18/4) siang.

Oleh personel yang melakukan razia, mobil tersebut disuruh berhenti untuk diperiksa. “Tapi, tidak ada tanda-tanda dari mobil tersebut untuk mengurangi kecepatan dan hampir menabrak 3 personil polisi,” kata Agung kepada Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) Rabu.

Mobil tersebut, lanjutnya, terus melaju. Personil sempat mencatat nopol mobil tersebut. Setelah di kroscek Samsat, kata Agung, ternyata nopol mobil tersebut tidak terdaftar di Sumsel.

“Mobil itu seharusnya ber-flat B. Milik sebuah Yayasan di Jakarta,” katanya.

Karena mobil tersebut terus melaju, menerobos lampu merah, dan menyerempet salah satu mobil lainnya, menurut mantan kapolda Kalimantan Selatan, insting kepolisian dari personel bangkit.

Para personel menduga mobil tersebut ada kaitannya dengan pelaku 3 C (curat, curas, dan curanmor), sehingga dilakukan pengejaran.

Kata Agung, ada 5 personil yang melakukan pengejaran. Tiga personil naik mobil Mitsubishi Kuda. Salah satunya Brigadir K. Mobil tersebut disopiri anggota Polantas.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto juga menjabarkan secara rinci kronologis insiden razia berdarah di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News