Kronologi Pembunuhan Siswi SMP di Langkat dan Hubungan Korban dengan Pelaku, Ternyata

Kronologi Pembunuhan Siswi SMP di Langkat dan Hubungan Korban dengan Pelaku, Ternyata
Tangkapan kamera CCTV seusai pelaku membunuh korban. Foto: Polres Langkat

"Takut korban sadar, dia kembali memukul korban dengan menggunakan batu ke arah kening, kepala dan leher," sebut Joko.

Setelah membunuh korban, pelaku lalu memasukkan pakaian seragam AS ke dalam tas milik korban dan membuangnya ke semak-semak yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Namun, di tengah jalan, pelaku kembali ke menemui korban yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dan langsung mengambil jilbab dan ikat rambut yang dipakai korban, untuk dibuang.

"Ketika dia hendak membuang jilbab tersebut, dia terpeleset di parit yang mengakibatkan kakinya terluka dan sendalnya putus sehingga ia membuang jilbab dan ikat rambut tersebut di dalam parit," kata Joko.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHPidana Subs Pasal 341 Ayat 3 KUHPidana Jo Pasal 81 Ayat 1 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Sepertu diketahui, mayat AS itu ditemukan dalam keadaan membusuk tanpa menggunakan pakaian dalam pada Selasa (21/6). Korban ditemukan oleh penggembala lembu bernama Ruslan dan Jefri yang tengah melintas di lokasi tersebut.

Saat itu, Ruslan mencium aroma bangkai menyengat. Sontak dia pun mendekati lokasi tersebut dan menemukan mayat korban.

"Saksi Ruslan ada mencium aroma bangkai dan dilihatnya di semak-semak ada mayat seorang wanita," kata AKP Joko, Rabu (22/6).

Polisi mengungkap fakta baru dari kasus pembunuhan siswi SMP berinisial AS yang jasadnya ditemukan membusuk di semak-semak di Desa Puraka II, Sei Lapan, Sumut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News