Kronologis Pardi Banting Putri Kandungnya Hingga Tewas

Kronologis Pardi Banting Putri Kandungnya Hingga Tewas
REKONSTRUKSI. Supardi Supriyatman memperagakan adegan membanting bayi kandungnya hingga meninggal saat rekonstruksi di Mapolresta Pontianak, Kamis (6/12). Foto: Abdul Halikurrahman/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Rekonstruksi kasus penganiayaan hingga mengakibatkan kematian yang dilakukan ayah kepada anak kandungnya sendiri, digelar di Mapolresta Pontianak, Kamis (6/12).

Ada 19 adegan yang diperagakan Supardi Supriayatman (36). Termasuk bagaimana ia membanting anak kandungnya sendiri bernama Putri Aisyah yang baru berusia setahun empat bulan. Rekosntruksi kunci berada di adegan ke-17 dan 18.

Pada adegan ke-17 dan 18, terungkap tersangka sempat rebut-rebutan anak dengan istrinya, Hamisah (36) di ruang tamu hingga ke kamar. Rebutan anak tersebut berlanjut hingga ke dapur.

Saat di dapur, Hamisah berusaha meraih korban dari gendongan Supriadi. "Saat itulah emosi tersangka memuncak,” ujar Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, Iptu Muhammad Resky Rizal.

Tersangka sempat memukul istrinya hingga terjatuh. Setelah itu, tersangka langsung menghempaskan anaknya ke lantai sebanyak tiga kali. Berdasarkan hasil rekonstsruksi dan pendalaman akhirnya penyidik menyimpulkan motif pembunuhan yang dilakukan tersangka terhadap anak kandungnya tersebut karena emosi sesaat.

"Dari beberapa adegan tadi juga terlihat bagaimana rebutan anak terjadi. Di situ lah memicu emosi tersangka meningkat," tuturnya.

Mengenai kondisi kejiwaan tersangka, Resky memastikan tidak ada ganguan apapun. Bahkan saat peristiwa keji itu terjadi, tersangka melakukannya dalam keadaan sadar. "Hasil pemeriksaan psikologi sebanyak dua kali, tersangka dinyatakan normal dari awal," ungkapnya.

Dijelaskan dia, tersangka akan jerat Pasal 83 Ayat 4 Undang-Undang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara. Tak hanya itu, tersangka akan ditambah sepertiga ancaman dari hukuman tersebut.

Supardi membanting anak kandungnya sendiri, Putri Aisyah yang masih mungil, hingga kehilangan nyawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News