Kuartal Kedua, Pertumbuhan Industri Hanya 3,54 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah sempat optimistis pertumbuhan ekonomi ada triwulan kedua mencapai 5,1 persen.
Kenyataannya, pertumbuhan ekonomi hanya stagnan di angka 5,01 persen.
Seretnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua memang di luar dugaan. Momen Ramadan dan Lebaran ternyata tidak mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga.
Bila dibandingkan dengan kuartal pertama 2017, perekonomian masih tumbuh empat persen.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi pada semester pertama tahun ini secara kumulatif hanya tumbuh 5,01 persen alias sama dengan kuartal sebelumnya.
”Memang ini di bawah ekspektasi. Namun, masih relatif bagus kalau mempertimbangkan perekonomian global dan harga komoditas,” tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto di kantornya, Senin (7/8).
Perekonomian pada kuartal kedua dipengaruhi penurunan harga komoditas migas dan nonmigas di pasar internasional.
Sisi positifnya, perekonomian di sejumlah negara mitra dagang mengalami perbaikan.
Pemerintah sempat optimistis pertumbuhan ekonomi ada triwulan kedua mencapai 5,1 persen.
- Aset Bank bjb Tembus Rp 202,5 Triliun di Tengah Tantangan Perekonomian Indonesia
- Orang Kuat
- Menaker Ida Fauziyah: Saya Senang Terima Info Lulusan BBPVP Bekasi Diminati Industri
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- PJ Gubernur Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sangat Baik
- ICS Compute Tawarkan Solusi AI Efektif & Aman Bagi Developer Lokal