Kuasai Distrik Swat, Pakistan, Taliban Sebar Teror lewat Radio
Tiap Malam Umumkan Siapa Yang Dibunuh dan Akan Dibunuh
Senin, 26 Januari 2009 – 09:03 WIB
Setiap pelanggaran terhadap aturan yang ditegakkan Taliban berbuah hukuman dan kekejaman. Misalnya, pemenggalan kepala di depan umum, pembunuhan, represi sosial dan budaya, serta siksaan. Di awal kebangkitan mereka tahun lalu, Taliban memenggal kepala 70 polisi. Belasan lainnya ditembak dan dibunuh.
"Saat itu, sedikitnya 150 petugas dilukai," ujar Malik Naveed Khan, pejabat kepolisian Swat.
Peristiwa itu meninggalkan trauma yang mendalam bagi aparat penegak hukum distrik tersebut. Sebagian besar anggota kepolisian distrik itu lantas memilih mundur dari jabatan mereka. Bahkan, mereka lantas memasang iklan pengunduran diri di surat kabar lokal. Tujuannya, Taliban tidak lagi memburu mereka hanya karena profesi yang digelutinya.
Namun, tidak demikian Farooq Khan. Pejabat madya kepolisian di Kota Mingora, Distrik Swat, itu memilih bertahan pada posisinya. "Saya harus tetap bertahan dan membela tanah kelahiran kita," ujarnya, seperti disampaikan Wajid Ali Khan, saudara laki-lakinya. Malang bagi Farooq, bulan lalu dia diserang Taliban, lantas ditembak hingga tewas.
Di Distrik Swat, untuk semua aktivitas yang dianggap Taliban tidak islami, pelakunya bakal dihukum berat. Mereka memanfaatkan kelemahan pemerintahan
BERITA TERKAIT
- NATO Ingin Mempererat Kerja Sama dengan Negara Kawasan Indo-Pasifik
- Iran Belum Temukan Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Presiden Raisi
- Kabinet Israel Dikabarkan Setuju Menghentikan Operasi Militer di Rafah
- Korea Utara Akui Gagal Luncurkan Satelit Pengintai Militer
- Donald Trump Berjanji Sikat Pendukung Palestina Jika Terpilih Jadi Presiden
- Pesawat Tempur Israel Bunuh Pentolan Hamas di Tepi Barat