Kubu Moeldoko Harus Pahami Sikap Jokowi, Lebih Baik Bikin Demokrat Perjuangan

Kubu Moeldoko Harus Pahami Sikap Jokowi, Lebih Baik Bikin Demokrat Perjuangan
Presiden Joko Widodo bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Merdeka. Foto: arsip JPNN.com/M Fathra Nazrul Islam

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi mengingatkan kepengurusan Partai Demokrat (PD) kubu Moeldoko memahami isyarat yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, Jokowi memilih memberikan ucapan selamat kepada kepengurusan PD kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat partai berlambang bintang segitiga merah putih itu berulang tahun.

Menurut Asrinaldi, ucapan selamat dari Jokowi untuk kubu AHY membuktikan Presiden Ketujuh RI tersebut tidak mau mengakui kepengurusan PD kubu Moeldoko hasil kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Maret lalu.

"Yang diakui itu ialah kubu AHY. Jadi, memang tidak ada alasan bagi Presiden Jokowi untuk mengakui KLB Deli Serdang yang tidak diakui negara," kata Asrinaldi kepada JPNN.com, Senin (13/9) 

Peraih gelar doktor ilmu politik dari Universitas Kebangsaan Malaysia itu menilai Presiden Jokowi tak mau konflik di internal PD berlarut-larut.

"Semestinya kubu Moeldoko harus paham bahwa yang direstui atau yang memang diakui oleh pemerintah itu kubu AHY," tegas Asrinaldi. 

Dia juga mengingatkan Moeldoko bisa legawa dan menunggu masa kepemimpinan AHY di partai jawara Pemilu 2009 itu habis. 

"Atau barangkali mau ikut kontestasi menjelang pemilu ini, ya, buat parpol," ucap Asrinaldi. 

Ucapan selamat dari Jokowi untuk kepengurusan Demokrat kubu AHY membuktikan Presiden Ketujuh RI tersebut tidak mau mengakui kubu Moeldoko.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News