Kubu Prabowo Nilai Indonesia Belum Siap Operasikan Drone

jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Bara Hasibuan menilai ide penggunaan pesawat nirawak alias drone untuk mengawasi wilayah perairan tidak realistis. Pasalnya, baik secara finansial maupun teknologi, Indonesia belum siap untuk melakukannya.
Politisi PAN ini menjelaskan, dengan area perairan yang sangat luas, Indonesia tentu membutuhkan drone yang tidak sedikit pula. Biaya operasional dan perawatan pun dapat dipastikan akan sangat besar.
"Berapa banyak pesawat? Berapa besar biaya yang dibutuhkan? Jadi saya rasa secara finansial kita jelas belum siap," ucap Bara kepada wartawan di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin (23/6).
Dari sisi teknologi, satelit komunikasi Indonesia yang ada saat ini dinilai belum cukup untuk mengoperasikan drone. Sementara menyewa satelit asing malah akan menghadirkan ancaman yang lebih serius bagi ketahanan nasional.
"Itu (menyewa satelit) sama saja menyerahkan rahasia negara kepada asing," imbuhnya.
Lebih lanjut Bara mengatakan, penerapan teknologi drone memang tidak bisa dipandang sebagai hal yang sepele. Dibutuhkan persiapan dan pertimbangan yang benar-benar matang sebelum melakukannya.
"Negara seperti Amerika sudah siap secara finansial dan teknologi sebelum menggunakan drone. Itu pun sampai sekarang masih menjadi kontroversi," kata Bara lagi. (dil/jpnn)
JAKARTA - Juru bicara pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Bara Hasibuan menilai ide penggunaan pesawat nirawak alias
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo
- Pegadaian Beri Reward Umrah Bagi Para Agen Hebat
- Mengenal Pola Hidup Sehat Bhikkhu Thudong, Selepas Tengah Hari Hanya Konsumsi Minuman
- TASPEN Dorong Budaya Kerja Aman dan Inklusif Lewat Edukasi Cegah Perundungan
- Sepanjang 2024, BPJS Kesehatan Catat Jumlah Peserta Aktif JKN & Penerimaan Iuran Melonjak