Kucing Timah
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Kucing putih, pada saat tertentu bisa menangkap tikus, tetapi di saat yang lain sudah tidak bisa. Mungkin si kucing putih sudah lebih tua. Atau tikusnya sudah berhasil mempelajari kelebihan kucing putih.
Yang jelas, kini dicoba untuk menggunakan kucing jenis lain. Maksudnya: agar bisa menangkap tikus di PT Timah. Toh kucing putih sudah dicoba di sana. Puluhan tahun. Gagal. Total.
Saking gagalnya, si kucing bukan saja tidak bisa menangkap tikus, bahkan tidak bisa mengambil makanan miliknya sendiri. Saya bagian dari kegagalan di PT Timah itu.
Makanan PT Timah ialah pasir timah miliknya sendiri, di lahan miliknya sendiri, di kawasannya sendiri. Pasir yang mengandung timah itu dikeruk oleh orang lain. Di mana-mana. Di semua tempat. Di laut. Di darat. Siang. Malam. Terang-terangan.
Tidak ada pencuri pasir timah yang bisa ditangkap. Kalaupun ada, dilepas. Backing-nya luar biasa kuat. Sampai ada guyonan di Bangka: hanya angkatan udara yang tidak terlibat –karena di sana tidak ada angkatan udara.
Saya melihat pengangkatan Kolonel Restu dari sudut itu. Mampu tidaknya Restu, saya tidak tahu. Berhasil tidaknya juga tidak tahu. Setidaknya Restu diharapkan bisa jadi kucing yang berubah-ubah warna –menyesuaikan dengan jenis tikusnya.
Untuk itu Restu dipayungi oleh komisaris utama, seorang jenderal bintang tiga: Letjen Purn Agus Rohman. Ia orang yang teguh dan sederhana. Anaknya tukang sepatu di Bandung Selatan. Tidak pernah terbayang jadi jenderal bintang tiga.
Ia seorang maung Bandung. Ada harimau di belakang kucing itu.
MENGEJUTKAN. Seorang kolonel diangkat menjadi direktur utama BUMN, PT Timah: Kol Inf Restu Widyantoro. Pekan lalu.
- Menhut: Prabowo Miliki Komitmen Kuat Lestarikan Alam dengan Perhutanan Sosial
- Prabowo Berkomentar soal Ijazah Palsu Jokowi, Pengamat Beri Penilaian
- Bill Gates Membahas Vaksin TBC Bersama Prabowo di Istana
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Manna Haikal
- Prabowo-Bill Gates Akan Bertemu, Irwan Demokrat Singgung Efek Bola Salju Program MBG