Kuda Pacu Berenang di Pantai, Berendam Air Hangat, Dipijat
Mengutip bimasumbawa.com, di Bima yang terpisah pulau dari Lombok, misalnya, selain dipandang dari sisi pemanfaatan, kuda juga merupakan simbol sosial dan budaya.
Tapi, tetap bisa dibayangkan kerepotan memberikan berbagai perlakuan istimewa itu. Mengajak kuda berenang, contohnya.
Dengan kekuatan si peliharaan yang berlipat-lipat, sang pemilik atau perawat harus memastikan ia tak berulah macam-macam begitu mengapung di air bergaram.
Ingat, ini kuda pacu lho, bukan kuda laut! Tapi, sebagaimana yang terlihat pada Jumat sore pekan lalu itu, puluhan kuda pacu terlihat asyik kecipak-kecipuk bersama tuan masing-masing.
’’Kuda saya ini suka sekali berenang. Saya bahkan sering kewalahan begitu sudah sekitar satu kilo dari pantai,’’ kata Rizal Abdi, pemilik kuda lainnya dari desa yang sama dengan Muhtar.
Namun, tak semua kuda pacu suka berenang. Bahkan ada yang sangat takut air. Atau tak bisa berenang.
Bila kuda pacu tak bisa berenang, ia akan berhenti di kedalaman satu meter. Lalu bila sang pemilik menarik pelananya, ia akan mengangkat kedua kaki bagian depan. Memberontak.
Kalau masih saja dipaksa ke tengah, si kuda akan melakukan tindakan ekstrem. Yakni, menenggelamkan diri.
Berenang di pantai itu merupakan latihan napas bagi kuda pacuan. Seperti atlet lari atau penyanyi.
- Satu per Satu Para Penjahat di Lombok Ditangkap
- Lewat Konser Amal, Musisi Muda Sumbang Bantuan buat Anak-Anak Sekolah di Lombok Utara
- Bamsoet Pastikan Indonesia Gelar 2 Seri MXGP 2024 di Sumbawa & Lombok
- Fery Farhati dan Mutiara Baswedan Kunjungi Desa Adat Sade di Lombok
- Tiba di Lombok, Anies Berdialog Pakai Bahasa Inggris dengan Seorang Bocah
- Mendarat di Lombok, Anies Baswedan Langsung Deklarasikan Kemenangan