Kulit Ashanty Bentol, Efek Penyakit Autoimun?

Kulit Ashanty Bentol, Efek Penyakit Autoimun?
Ashanty. Foto Instagram

Dikatakan oleh dr. Alvin, salah satu tanda yang cukup khas akibat lupus adalah ruam yang umumnya terbentuk di wajah. Ruam ini membentuk pola menyerupai sayap kupu-kupu (butterfly rash) di pipi.

Meski demikian, ruam tersebut juga bisa terbentuk di anggota tubuh lain. Sebab, peradangan akibat lupus dikenal memiliki ‘seribu wajah’ karena bisa menyerang berbagai organ tubuh, termasuk persendian, ginjal, darah, otak, jantung, paru-paru dan kulit. 

Bagaimana dengan discoid lupus erythematosus? Nah, ini termasuk jenis yang paling umum dari penyakit lupus. Discoid lupus adalah penyakit dermatologis kronis yang dapat menyebabkan perubahan jaringan parut, kerontokan rambut, hiperpigmentasi, kulit kemerahan dan bentol-bentol. 

Karena memiliki gejala demikian, discoid lupus bisa saja menjadi penyebab kulit Ashanty bentol. Akan tetapi, ini bukanlah satu-satunya kemungkinan penyebab. Ada juga penyakit autoimun lain yang juga bisa memberikan gejala serupa, yaitu sindrom Sjogren.

Sama seperti lupus, sindrom Sjogren sering dijumpai pada wanita. Saat seseorang terkena sindrom ini, kulit bisa mengalami ruam dan menjadi sangat kering. Namun, ruam yang terjadi akibat sindrom Sjrogen bukanlah suatu gejala utama. Berdasarkan penuturan dr. Alvin, tanda utama dari sindrom Sjogren adalah masalah pada kelenjar. 

“Misalnya, karena kelenjar air matanya bermasalah, mata penderita sindrom Sjogren menjadi sangat kering. Dan, karena kelenjar air liurnya bermasalah, mulutnya bisa menjadi kering kering juga,” tandasnya.(klikdokter)

Beberapa orang menduga bahwa tubuh Ashanty yang bentol-bentol merupakan efek penyakit autoimun yang dialaminya. Lalu benarkah hal tersebut?


Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News