Kunci Hilang

Kunci Hilang
Dahlan Iskan di depan mobil listrik untuk taksi online di Tiongkok. Foto: disway.id

Itu tidak apa-apa. Namun anak muda itu pun lupa pula: email yang mana yang dia pakai untuk registrasi ke Tesla waktu itu.

Saya pun tidak begitu peduli dengan mobil itu. Tidak bisa mikir mobil itu.

Saya sangat sibuk dengan urusan sia-sia. Dan anak muda itu sudah menyelesaikan magangnya di Surabaya. Ia harus pulang ke Jakarta karena sang ayah meninggal dunia.

Akhirnya Tesla saya telantar. Sudah lama di layar komputernya tertulis "harus diservis". Namun saya tidak bisa melakukan servis itu.

Makna dari perintah servis itu adalah: saya harus meng-upgrade software. Sudah ada software yang baru yang harus diikuti. Bisa di-download lewat komputer di mobil itu. Lewat online.

Semua perintah servis –apa saja– memang bisa dilihat di layar komputer yang besar yang di dekat kemudi itu. Namun saya tidak punya password-nya. Salah urus sejak awal.

Setelah itu ada persoalan tambahan: kunci hilang. Sedang kunci satunya tertinggal di dalam mobil.

Saya juga tidak tahu siapa yang menghilangkan kunci itu. Mungkin saya. Mungkin Kang Sahidin. Mungkin hilang sendiri.

Tesla ini bukan mobil, melainkan komputer yang diberi roda. Saya juga lagi cari cara agar bisa diakui sebagai pemilik Tesla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News