Kunjungi Petani, ISEI Puji Program DMPA

jpnn.com, TANJUNG JABUNG BARAT - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mengunjungi petani binaan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) unit forestry Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, PT Wira Karya Sakti (WKS) di Desa Dataran Kempas, Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabur Barat, Jambi.
Ikut hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Bupati Tanjung Jabur Barat, Safrial; Ketua Umum ISEI, Muliaman Hadad, Ketua ISEI Jakarta, Halim Alamsyah; Sekretaris Jendral ISEI, Aviliani, dan para anggota ISEI.
Dijelaskan Ketua Umum ISEI Muliaman Hadad, program DMPA merupakan salah satu upaya terobosan dalam semangat pembangunan kolaborasi.
"APP Sinar Mas bekerja sama dengan masyarakat sekitar konsesinya, tidak hanya membangkitkan nilai ekonomi, tapi sekaligus memberdayakan masyarakat dan menjadi model yang sangat baik," ujarnya.
Sementara, Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata mengatakan konsep DMPA adalah pemberdayaan masyarakat yang dikombinasikan dengan upaya pelestarian lingkungan sekitar.
Masyarakat diarahkan bercocok tanam hortikultura (sayur mayur, buah-buahan), tanaman pangan, peternakan, perikanan, dan olahan makanan untuk konsumsi sendiri atau dijual.
APP memfasilitasi dari hulu ke hilirnya, mulai penyediaan alat, benih, pendampingan, hingga membantu memasarkan produk.
Mulai dari pengembangan pupuk kompos, budidaya nila, pembiakan domba, budidaya jahe merah hingga program pengembangan tanaman hortikultura di Desa Dataran Kempas saat ini telah dikembangkan masyarakat desa setempat melalui berbagai kelompok tani.
Muliaman Hadad mengatakan, program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) merupakan sebuah terobosan yang patut diapresiasi.
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar