Kunker DPR ke Luar Negeri Masih Kucing -Kucingan

Kunker DPR ke Luar Negeri Masih Kucing -Kucingan
Kunker DPR ke Luar Negeri Masih Kucing -Kucingan
Perjalanan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 453,7 juta. "Dari sisi substansi, kepergian ke India ini kegiatan yang tidak bermanfaat dan hanya membuang anggaran negara sia-sia," ungkap Uchok.

Pansus RUU MK malah sudah kembali ke tanah air. Mereka sempat berada di Jerman selama seminggu, termasuk perjalanan, dari 25 April sampai 1 Mei dengan anggaran Rp 1,2 miliar. Keberangkatan ke Jerman ini juga mendapat kritik tajam dari FITRA. Soalnya, anggaran Rp 1,2 miliar yang dihabiskan tidak sebanding dengan kepentingan merevisi dua pasal di RUU MK. "Kalau hanya untuk merevisi dua pasal saja, revisi RUU MK ini sebetulnya tidak memerlukan anggaran sebesar Rp.1,2 miliar alias nol anggaran," kritik Uchok.

Saat dikonfirmasi, anggota Komisi II Nurul Arifin mengatakan kalau keberangkatan mereka ke India untuk mencari masukan mengenai sejumlah hal. Mulai e-voting, pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan, reformasi birokrasi, sampai pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK).

"Mungkin kita akan memakai sistem India untuk aplikasi tekhnologinya," kata Nurul yang masih berada di India, itu. Menurut dia, India baru memulai aplikasi single identity number (SIN) pada Oktober 2009. "Tapi, sudah bisa mendata 600 juta penduduknya denga model finger print dan iris," jelas politisi Golkar, itu.

JAKARTA - Menjelang berakhirnya masa reses DPR pada 9 Mei mendatang, dua alat kelengkapan DPR kembali berangkat diam -diam ke luar negeri. Perilaku

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News