Kunker ke Brasil, DPR Habiskan Rp 1,6 M
Studi Banding RUU Desa
Minggu, 26 Agustus 2012 – 06:07 WIB
JAKARTA - Untuk mencari referensi pembanding, hari ini (26/8) anggota DPR yang tergabung dalam Pansus RUU Desa terbang ke Brasil. Ada 13 anggota DPR plus tiga staf yang akan melakukan studi banding di Negeri Samba itu. Mereka baru akan kembali ke tanah air pada 1 September.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengungkapkan, perjalanan yang dipimpin Wakil Ketua Pansus Budiman Sudjatmiko tersebut menghabiskan biaya sampai Rp 1,6 miliar. "Ketika publik lagi sibuk dengan arus balik, sekarang ini memang momen yang paling pas untuk pelesiran. Tentu supaya tidak banyak yang mengkritisi kunjungan ini," cetus Uchok Sky Khadafi, koordinator Fitra, kemarin (25/8).
Baca Juga:
Uchok menyindir tajam kunjungan kerja (kunker) ke Brasil itu. Dia menyebut masa reses sejak 16 Agustus lalu sudah habis. Masa reses DPR mendatang baru sekitar Oktober. "Keterlaluan lah. Mereka malah menambah libur dengan alasan kunjungan kerja yang kurang bermanfaat," tandasnya.
Pansus RUU Desa, sindir Uchok lagi, cukup "pintar" dengan memilih Brasil. Soalnya, standar tiket ke Brasil paling mahal dibanding negara lain. Selain itu, anggota DPR yang ikut dalam rombongan memperoleh uang saku, transportasi lokal, uang makan, dan uang penginapan per hari sebesar USD 436. Sedangkan setiap staf mendapatkan USD 241. Uchok meragukan efektivitas kunker kali ini. "Namanya juga pelesiran. Kebanyakan tidak menguntungkan buat masyarakat," tegas Uchok.
JAKARTA - Untuk mencari referensi pembanding, hari ini (26/8) anggota DPR yang tergabung dalam Pansus RUU Desa terbang ke Brasil. Ada 13 anggota
BERITA TERKAIT
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- Buka Pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, PKB Siap Memenangkan Calon Potensial
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- Mahfud MD, Ketua MA hingga Ketua THN Amin Baca Puisi di HBH IKA UII
- Tingkat Partisipasi Pemilih di Jakarta Turun saat Pemilu 2024