Kuota Sudah Dibantu, KPAI: Soal Gawai dan Susah Sinyal Bagaimana?

Kuota Sudah Dibantu, KPAI: Soal Gawai dan Susah Sinyal Bagaimana?
Komisioner KPAI Retno Listyarti. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi kebijakan Kemendikbud menganggarkan dana Rp 7,2 triliun untuk subsidi pulsa dan kuota internet selama proses PJJ 4 bulan ke depan.

Namun, kebijakan itu dinilai belum menyelesaikan masalah yang dihadapi sektor pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Di mana, bantuan itu baru mengatasi salah satu kendala PJJ sementara lainnya belum.

"Tetapi juga ada masalah lain yang harus diselesaikan, yaitu ketiadaan gawai atau laptop dan akses internet yang terkendala di sejumlah daerah," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti, Sabtu (29/8).

Menurut Retno, anggaran Rp 7,2 triliun hanya untuk pemberian kuota internet dari Kemendikbud mengundang pertanyaan bagi banyak pihak.

Sebab, dana itu hanya menyelesaikan satu kendala dan jadi bias kelas. Bantuan kuota hanya untuk anak-anak yang memiliki gawai dan akses sinyal tidak terkendala di wilayahnya.

"Bagi anak-anak miskin dan anak-anak di pelosok, yang tidak punya gawai dan susah sinyal, maka bantuan ini tidak bisa mereka nikmati," jelas mantan kepala SMAN 3 Jakarta ini.

"Kelompok ini hanya bisa dilayani secara luring namun tak ada bantuan pemerintah untuk luring. Kelompok anak-anak ini tetap tak terlayani PJJ-nya."

KPAI sebut bantuan pulsa dan kuota dari Kemendikbud tidak menyelesaikan masalah pembelajaran di masa pandemi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News