Kurang 10 Menit, Rumah Pedagang Jajanan Berubah jadi Arang

Kurang 10 Menit, Rumah Pedagang Jajanan Berubah jadi Arang
Kurang 10 Menit, Rumah Pedagang Jajanan Berubah jadi Arang

Sementara itu, tetangga korban, SUP, mengaku mendengarkan suara ledakan dari rumah AN sebelum terjadi kebakaran. Berselang beberapa saat, ia melihat kobaran api. Dikatakannya, proses kebakaran begitu singkat, hal ini dipengaruhi kondisi rumah yang berkontur kayu dan kondisinya sudah rapuh. Saat kejadian juga bersamaan dengan datangnya angin kencang, sehingga rumah cepat terbakar.

"Tidak sampai 10 menit rumah tersebut habis. Bisa jadi karena ledakan tabung gas," ungkap SUP.

Melihat api semakin besar, warga sekitar mencoba memadamkan api dengan alat seadanya dan dibantu dengan mesin pemompa air milik warga. Tidak lama kemudian, tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Untung saja tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Wakil Kepala Polisi Sektor (Wakapolsek) Timur, Inspektur Polisi Dua (IPDA) Barokah yang tiba di lokasi mengatakan, untuk sementara pihaknya belum bisa menyimpulkan ataupun memaparkan dugaan sementara penyebab kebakaran ini.

"Semua korban beserta saksi kami akan panggil untuk dimintai keterangannya. Kami juga akan melakukan olah TKP," ungkapnya.

Humas Ipda Kamson Sitanggang kepada Radar Tarakan (JPNN Grup) menuturkan, kemungkinan jumlah kerugian yang diderita keluarga ini mencapai Rp 100 juta.

"Besarnya kerugian karena pemilik rumah tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga di dalam rumah," jelas Sitanggang.

Dari kejadian ini, Sitanggang mengimbau kepada masyarakat agar bila berpergian selalu memastikan kompor tak menyala serta saklar listrik dapat dicabut, agar tak terjadi konsleting.

TARAKAN - Berselang seminggu pasca kebakaran yang hampir menghanguskan gedung SMA Muhammadiyah di Jalan Halmahera, si "jago merah" kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News