Kurangi Beban APBN dengan Membenahi Mekanisme Penyaluran Subsidi

Kurangi Beban APBN dengan Membenahi Mekanisme Penyaluran Subsidi
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter A Redjalam mengatakan kebijakan pemerintah menahan harga barang-barang subsidi, yaitu pertalite, gas 3 Kg, dan listrik di bawah 900 VA menyebabkan beban subsidi di APBN menjadi sangat besar. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter A Redjalam mengungkapkan kebijakan subsidi pemerintah memang mampu menahan laju inflasi. Hanya saja subsidi tersebut justru memperberat beban APBN.

“Kebijakan pemerintah menahan harga barang-barang subsidi, yaitu pertalite, gas 3 Kg dan listrik di bawah 900 VA menahan laju kenaikan inflasi, tetapi kebijakan pemerintah itu menyebabkan beban subsidi di APBN menjadi sangat besar, lebih dari Rp 500 triliun,” kata Piter di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Menurut dia, rencana pemerintah untuk mengurangi beban APBN bisa dilakukan dengan memperbaiki mekanisme penyaluran subsidi agar lebih efektif dan efisien.

Dengan perbaikan mekanisme, kata dia, subsidi bisa lebih tepat sasaran sekaligus meringankan beban APBN.

“Untuk mengurangi beban subsidi dalam APBN ini pemerintah berencana untuk memperbaiki mekanisme subsidi yang lebih tepat sasaran," kata Piter.

Cara itu akan membuat masyarakat tetap bisa menikmati harga barang subsidi yang terjangkau. Pada saat yang sama, pemerintah bisa menahan laju inflasi.

“Dengan demikian beban subsidi bisa dikurangi tanpa harus menaikkan harga barang-barang subsidi. Sehingga laju inflasi tetap bisa dijaga tidak terlalu tinggi," tegasnya.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tahun depan pemerintah akan mulai menyiapkan kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk menjaga inflasi.

Kebijakan pemerintah menahan harga barang-barang subsidi memang menahan laju kenaikan inflasi, tetapi kebijakan itu menyebabkan beban subsidi di APBN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News