Kurangi Pengangguran, Rp 11,2 T untuk Program Padat Karya

Kurangi Pengangguran, Rp 11,2 T untuk Program Padat Karya
Basuki Hadimuljono. Foto: dok.JPNN.com

Kemudian proyek OP irigasi nilainya Rp 1,6 triliun dengan belanja upah Rp 664,2 miliar dengan 4.754 kegiatan dan menyerap tenaga kerja 53.136 orang.

Untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan nilainya Rp 986,7 miliar, belanja upahnya Rp 418,5 miliar dengan target 44.366 kilometer jalan, 397.657 meter jembatan, dan mampu menyerap 26.151 orang.

Program padat karya untuk rumah khusus nilai anggarannya mencapai Rp 699,2 miliar dengan belanja upah Rp 157,3 miliar di 4.550 unit dan mampu menyerap 6.390 orang tenaga kerja.

Di bidang peningkatan kualitas permukiman melalui program Kotaku, Pisew, Sanimas, Paksimas, dan TPS-3R dialokasikan anggaran Rp 3,5 triliun dengan belanja upah Rp 800,6 miliar dan menyerap tenaga kerja 115.569 orang.

Ada dua tipe program padat karya. Yakni padat karya tipe 1 dengan alokasi anggaran Rp 6,8 triliun yang terdiri dari komponen upah dan bahan, sedikit alat bantu.

Lantas padat karya 2 dengan anggaran Rp 4,4 trilun yang hanya komponen bantuan bahan/material bangunan.

Tenaga kerjanya dilakukan swadaya oleh masyarakat mandiri. ”Seperti program Pamsimas dan rumah swadaya,” ujar Basuki.

Program tersebut akan dimulai pada Januari mendatang. Perbaikan irigasi Sungai Bengawan Solo di Ponorogo menjadi lokasi pertama program tersebut akan dijalankan.

Program Padat Karya untuk mengurangi pengangguran tahun depan ditargetkan mampu menyerap 263.646 orang tenaga kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News