Kurikulum Baru Tak Singgung Pendidikan Luar Biasa

Kurikulum Baru Tak Singgung Pendidikan Luar Biasa
Kurikulum Baru Tak Singgung Pendidikan Luar Biasa
"Inklusi itu difokuskan pada 8 kategori. Berapa kurikulum yang harus disiapkan? TK, SD, SMP dan SMA dikali 8, berarti 32. Kalau dipaksakan (kurikulum baru) tahun ini tidak mungkin," tegasnya.

Anak-anak berkebutuhan khusus bukanlah anak bodoh. Prof Wahab menyebutkan bahwa seorang anak tuna daksa, hanya fisiknya yang tidak normal, tapi mereka sebenarnya cerdas. Dia juga tidak menampik bahwa perubahan kurikulum mutlak dilakukan, tapi harus jelas apa-apa saja yang dikembangkan itu.

"Prinsip apa yang dikembangkan. Misalkan tematik integratif, antisipasi visioner, digital literacy dan moralitas itu harus diakomodasi. Yang ahli di bidang PLB-an harus berhimpun dan menyiapkan bahan ini," ujarnya menyarankan.

Selain itu, dikatakan 52 jam pelajaran yang disiapkan untuk melatih guru tentang kurikulum baru tidak akan mencukupi. Apalagi pelatihan itu harus bisa mengubah mindset dan perilaku guru.

JAKARTA - Panitia Kerja Kurikulum Komisi X DPR masih meminta masukan dari berbagai pihak terkait konsep kurikulum baru. Dari pendalaman tahap akhir,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News