Kurikulum Berbasis Kewirausahaan Digenjot

Kurikulum Berbasis Kewirausahaan Digenjot
Kurikulum Berbasis Kewirausahaan Digenjot
JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti Kemdiknas), Djoko Santoso mengatakan angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi mengkhawatirkan. Untuk itu, Kemendiknas sedang gencar menerapkan kurikulum berbasis kewirausahaan di kampus-kampus, baik itu Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta.

"Pemerintah memberikan bantuan dana kepada kampus untuk menyelenggarakan program kewirausahaan.  Dana itu dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk pelatihan atau pun praktik kewirausahaan.  Bagi mahasiswa yang memiliki rencana usaha, dapat mengajukan proposal ke kampus masing-masing.  Lalu mempresentasikannya,” kata Djoko di gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (23/11).

Djoko mengatakan, proposal wirausaha itu dapat diajukan secara individu maupun kelompok.  Sedangkan, persyaratan seperti pada semester berapa program ini boleh dijalankan, masing-masing kampus memiliki kebijakan yang berbeda.

Menurutnya, tujuannya program ini tidak hanya berupa program usaha, tetapi juga dapat dikaitkan dengan aktivitas yang dapat memancing munculnya kreativitas. Sehingga, ketika mahasiswa lulus bukan hanya berorientasi menjadi karyawan.  Namun juga dapat berkreasi untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.  “Menjadi penulis lepas, misalnya, dapat menghidupi dirinya sendiri, syukur-syukur kalau bisa membuka kesempatan kerja bagi orang lain,” kata mantan Rektor ITB ini.

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti Kemdiknas), Djoko Santoso mengatakan angka pengangguran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News