Kurikulum Merdeka Perlu Banyak Guru Mapel, Semoga Jadi Peluang Honorer Lulus PG

Kurikulum Merdeka Perlu Banyak Guru Mapel, Semoga Jadi Peluang Honorer Lulus PG
Ilustrasi - Guru mengajar di dalam kelas. Implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan banyak guru mapel. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) menjadikan sejumlah mata pelajaran (mapel) harus disampaikan oleh guru dengan latar belakang pendidikan yang lebih spesifik.

Menurut Ketua umum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih ada perbedaan mencolok antara IKM dan Kurikulum 2013.

Kurikulum Merdeka tingkat SD/MI misalnya, sejumlah mapel diajarkan secara terpisah, sedangkan K-13 bentuk tematik.

Nah, karena masing-masing mapel itulah, menurut Heti, akan butuh guru lebih banyak.

Dia mencontohkan, guru bahasa Inggris. Sebelumnya, di K-13 tidak ada mapel bahasa Inggris di jenjang sekolah dasar (SD).

Namun, dengan adanya Kurikulum Merdeka, bahasa Inggris jenjang SD sudah ada.

Itu kata Heti, bisa jadi peluang bagi guru mapel bahasa Inggris yang lulus PG dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

"Guru bahasa Inggris bisa mendapatkan formasi di SD dengan adanya Kurikulum Merdeka," kata Heti kepada JPNN.com, Jumat (29/7).

Berita P3K Terbaru: Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus PG PPPK 2021 mengusulkan agar ada penambahan formasi guru terkait implementasi Kurikulum Merdeka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News