KY Belum Dapat 10 CHA Berkualitas

KY Belum Dapat 10 CHA Berkualitas
KY Belum Dapat 10 CHA Berkualitas
Dia berharap, diseleksi lanjutan pada hari ini bisa lebih baik. Sejatinya, masalah seperti ini merupakan ulangan tahun lalu. Artinya, CHA seolah cuek dengan masalah kode etik. Buktinya, dari jangka waktu seleksi tahun sebelumnya hingga sekarang masih saja ada CHA yang tidak paham kode etik.

Ujung-ujungnya, dia menyebut kalau belum ada setengah peserta yang memenuhi kriteria KY. Pun kalau dipaksa apakah sudah ada 10 calon mumpuni, dikatakannya belum ada. Meski demikian, dia tidak mau ambil pusing. CHA yang tidak mumpuni tetap tidak akan diloloskan.

"Kami tidak ada target berapa yang lolos meski DPR minta 15 orang sekalipun," urainya. Bukan tanpa alasan dia lebih memilih untuk meloloskan sedikit pengadil. Dia tidak ingin berjudi kalau meloloskan hakim tak paham etik, tapi nanti terpilih oleh DPR.

Sudah jadi rahasia umum jika di parlemen nantinya mereka akan dipilih secara voting. Nah, pertimbangan politis bisa saja meloloskan CHA yang kurang berkualitas. Oleh sebab itu, dia memilih untuk mati-matian menyaring CHA saat ini daripada mempertaruhkan kualitas hakim agung kedepannya.

JAKARTA - Tugas berat harus diemban Komisi Yudisial (KY) dalam seleksi calon hakim agung (CHA) tahun ini. Sebab, setelah lima hari proses wawancara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News