Laba Naik, Butuh Capex Rp 1 Triliun

Laba Naik, Butuh Capex Rp 1 Triliun
Laba Naik, Butuh Capex Rp 1 Triliun
Menurutnya, jika 2009 nilainya hanya 6,6 persen, maka 2010 nilainya melesat menjadi 41,6 persen. “Sepanjang 2010 kami banyak mencapai kemajuan dan membuat berbagai terobosan. Kami berhasil masuk kembali ke dalam radar pasar modal nasional maupun internasional sehingga saat ini banyak investor institusional besar menjadi pemegang saham kami,” tuturnya.

Pencapaian hasil positif di 2010, tentunya menjadi pondasi yang kokoh bagi perusahaan untuk menciptakan pertumbuhan usaha secara masif. Manajemen memutuskan 2011 menjadi tahun pertumbuhan cepat bagi perusahaan. 

“Perkembangan perusahaan ke depan akan sangat substansial. Kami menfokuskan strategi kunci untuk menjadi salah satu dari hanya beberapa pengembang besar di Indonesia yang tercatat di bursa," kata Lennard. Melihat hasil di 2010, pihaknya optimistik mampu mencapai target tersebut. "Saat ini Intiland tumbuh secara cepat dan berkelanjutan, serta sesuai arah yang telah direncanakan,” tuturnya. 

Dari sisi nilai pendapatan usaha, kontribusi terbesar masih berasal dari penjualan residensial, baik rumah maupun apartemen yakni mencapai 86,4 persen atau Rp 728,1 miliar. Nilai penjualan dari sektor residensial itu meningkat 171 persen dibandingkan perolehan 2009. Sementara, pendapatan dari jasa penyewaan perkantoran dan manajemen gedung menjadi kontributor terbesar kedua, yakni sebesar Rp40,8 miliar atau setara 8,2 persen.

JAKARTA - Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland) mencetak laba bersih sebesar Rp 350,5 miliar pada 2010. Jumlah laba

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News