Lagi, Lumpur Genangi Rumah Warga

Lagi, Lumpur Genangi Rumah Warga
Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

jpnn.com - SIDOARJO – Puluhan rumah di RT 10/RW 2 Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, kembali terendam lumpur Jumat (5/12). Lumpur tersebut menggenangi rumah warga sejak pukul 14.00. Namun, hingga tadi malam, warga masih enggan mengungsi.

Sri Asih salah satunya. Perempuan 41 tahun itu hingga tadi malam masih bertahan di rumahnya. Padahal, aliran lumpur sudah jelas masuk ke rumah. ”Kalau mau ngungsi, juga ke mana? Saya tidak punya saudara di sini,” katanya.

Sri mengatakan, bukan kali pertama ini rumahnya terendam lumpur. Sejak November lalu, sudah tiga kali lumpur Lapindo menggenangi area rumahnya. Namun, menurut dia, banjir lumpur kali ini terparah. Sebab, sebelumnya, lumpur tidak pernah masuk ke rumah. ”Biasanya bagian depan (halaman, Red) sama teras. Sekarang sampai dalam-dalam,” ujar Sri.

Sri menyatakan, lumpur mulai masuk ke rumahnya setelah satu jam hujan mengguyur wilayah Sidoarjo. Saat hujan mulai reda, aliran lumpur tiba-tiba datang dan masuk ke rumahnya. Untung, lumpur yang mengalir kali ini tidak panas. ”Biasanya hangat. Tapi, ini tadi biasa,” kata Sri kemarin. Namun, dia menambahkan, air yang bercampur lumpur dapat menimbulkan rasa gatal di kulit.

Keluarga Sri merupakan satu di antara 25 kepala keluarga (KK) di Desa Gempolsari yang belum mendapat ganti rugi penuh atas rumah yang masuk peta area terdampak (PAT). Dia menyebutkan, hingga saat ini, belum sampai 20 persen ganti rugi yang dia terima. Padahal, jika ganti rugi itu sudah didapat, dia segera mencari tempat tinggal baru. ”Penginnya ya segera lunas, terus pindah. Kalau sekarang, 20 persen saja belum genap. Mau beli rumah baru pakai apa? Suami kerjanya mbecak (menarik becak, Red),” tuturnya.

Terkait dengan banjir yang kini menggenangi rumahnya, Sri berharap pemerintah lekas turun tangan. Misalnya dengan mengungsikan dia dan keluarganya. ”Kalau ada yang menawari untuk evakuasi, ya mau saja. Asal, ada yang tanggung jawab. Kalau mengungsi, barang-barang bagaimana?” ujarnya. Namun, tutur dia, hingga kemarin siang (5/12), belum ada tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo yang menawarkan bantuan untuk evakuasi.

Sementara itu, Camat Tanggulangin Sentot Kun Mardiyanto menyebutkan, pihaknya telah siap apabila ada warga yang ingin mengungsi. Pihak kecamatan menyiapkan lokasi untuk menampung korban lumpur di Kantor Balai Desa Gempolsari. ”Sudah kami siapkan. Kalau warga mau, kami siapkan kendaraan untuk evakuasinya,” katanya tadi malam.

Dia menambahkan, kantor balai desa sudah siap untuk menampung sekitar 100 jiwa dari 20 rumah di Desa Gempolsari. Sebab, sejak jebolnya tanggul di titik 73 pada 30 November lalu, BPBD sudah menyiapkan kebutuhan yang diperlukan warga di pengungsian. ”Selimut, pakaian, dapur, dan logistik sudah siap semua. Masalahnya, warga mau atau tidak dievakuasi?” ujar Sentot.

SIDOARJO – Puluhan rumah di RT 10/RW 2 Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, kembali terendam lumpur Jumat (5/12). Lumpur tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News