Laksamana Yudo Dilantik jadi Panglima, Bamsoet Singgung Netralitas TNI

Laksamana Yudo Dilantik jadi Panglima, Bamsoet Singgung Netralitas TNI
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyinggung tentang netralitas instansi militer menyambut Pemilu 2024 yang perlu dilakukan Laksamana Yudo Margono seusai dilantik sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12).

"TNI harus tetap menjaga netralitas, jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan dengan menarik TNI dalam politik praktis," kata Bamsoet melalui keterangan persnya, Senin.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar (PG) itu juga membahas tentang kedaulatan Indonesia yang perlu dijaga Laksamana Yudo seusai dilantik menjadi Panglima.

Terutama, kata Bamsoet, TNI di bawah kepemimpinan Laksamana Yudo bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di kawasan Laut Natuna Utara.

Sebab, kata dia, kawasan itu masih berpotensi dihadapkan pada berbagai konflik akibat ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan.

"Prinsipnya, tidak boleh ada sejengkal pun tanah, air, dan udara Indonesia yang diambil oleh pihak asing," ujar Bamsoet. 

Ketua ke-20 DPR RI itu juga berharap Laksamana Yudo mewaspadai faktor eksternal soal potensi meningkatnya eskalasi ketegangan di Taiwan dan semenanjung Korea, hingga konflik bersenjata di beberapa negara, seperti Yaman, Ethiopia, Afghanistan, Myanmar, serta Rusia-Ukraina.

Selain itu, lanjut Bamsoet, TNI perlu mengantisipasi berbagai tantangan zaman yang lebih kompleks, lebih canggih, dan lebih rumit. Termasuk, ancaman dan rongrongan dari dengan Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menyinggung soal netralitas sampai kedaulatan Indonesia yang perlu dijaga Laksamana Yudo Margono setelah dilantik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News