Laksanakan Amanat Presiden Jokowi, Efisiensi Belanja Meskin Pertanian Rp1,2 Triliun

Laksanakan Amanat Presiden Jokowi, Efisiensi Belanja Meskin Pertanian Rp1,2 Triliun
Menteri Pertanian Andi Amran (topi putih) saat sedang mencoba alat mesin pertanian (alsintan) modern. Foto dok Kementan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Mei 2019 tercatat sebesar 102,61 atau meningkat 0,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

rata-rata NTP tahun 2019 dari Januari - Mei pun masih menjadi catatan terbaik selama enam tahun terakhir.

NTP Januari – Mei 2019 bila dirata-ratakan mencapai 102.77, lebih tinggi 0,91 persen bila dibandingkan capaian NTP Januari – Mei 2014 senilai 101.86, atau lebih tinggi 0.61 persen dibandingkan capaian periode yang sama pada tahun 2018 senilai 102.16.

“NTP menunjukkan nilai tukar dari produk-produk pertanian terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga termasuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani,” ungkap Kepala BPS Suharyanto.

Inflasi bahan makanan turun dalam sejarah Indonesia mencapai 1,26% pada tahun 2017 dimana pada tahun 2013 masih sekitar 11,35 persen. Meski inflasi menurun, nyatanya daya beli dan kesejahteraan petani tetap membaik, yang ditandai meningkatnya NTUP sebesar 5,45% dan NTP sebesar 0,42% selama periode 2014-2018. Secara khusus, menyebabkan jumlah penduduk miskin di perdesaan turun dari 14,17% pada tahun 2014 menjadi 13,20% pada tahun 2018.

Lebih lanjut data BPS mencatat, PDB sektor pertanian naik Rp 400 triliun sampai Rp 500 triliun. Total akumulasi mencapai Rp 1.370 triliun. Kemudian, pertumbuhan ekonomi pertanian 2018 mencapai 3,7%. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan pemerintah 3,5%.

Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Agung Prabowo juga menambahkan mekanisasi mampu menghemat penggunaan tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah produksi sehingga menyebabkan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian meningkat.

“Selama 2014-2018, produktivitas tenaga kerja sektor pertanian meningkat 20,35%, dari sebesar Rp 23,29 juta per orang pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp 28,03 juta per orang pada tahun 2018,” pungkasnya.(jpnn)


Pertanaman dan panen komoditas utama seperti padi dan jagung secara khusus dikembangkan pemanfaatan mekanisasi dengan alat mesin pertanian (alsintan) modern.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News