Langkah Cepat Presiden Jokowi tidak Diikuti Para Pembantunya di Kabinet
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan bahwa langkah cepat Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam mengatasi pandemi Covid-19 tidak diikuti oleh pembantu-pembantunya di kabinet.
Bamsoet, panggilan akrabnya, lantas menyoroti berbagai persoalan terkait pandemi Covid-19.
Dia menjelaskan bahwa anggaran penanganan Covid-19 sudah tiga kali mengalami kenaikan. Yakni dari Rp 405 triliun, menjadi Rp 677,2 triliun, dan terakhir Rp 905 triliun.
Bamsoet menegaskan perubahan tiga kali atau meningkat hampir 100 persen itu tentu target alokasinya sudah ada, tetapi dia mempertanyakan pelaksanaan di lapangan.
"Kalau sesuai dengan yang diharapkan presiden kemarin tidak perlu marah-marah," kata Bamsoet dalam diskusi Adaptasi New Normal di gedung parlemen, Jakarta, Senin (6/7).
Menurut Bamsoet, mungkin saja penyebab presiden marah karena alokasi dana yang besar itu dilaksanakan dengan semaksimal mungkin.
"Sehingga rakyat yang menunggu akibat PHK, menunggu bantuan langsung tunai, menunggu bantuan sembako, itu terlambat," jelasnya.
Selain itu, politikus Partai Golkar ini menambahkan termasuk pula bantuan kesehatan yang penggunaannya masih sangat kecil.
Presiden Jokowi mungkin mengira semua program yang dijalankan selama pandemi covid-19 oleh para pembantunya di kabinet berjalan baik tetapi ternyata belum.
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Ingatkan Pentingnya Pembenahan Parpol, Simak Penjelasannya
- Bambang Soesatyo Dukung UI Racing Team Berlaga di Ajang Formula Student Czech 2024
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol Lain di Luar Koalisi Indonesia Maju
- Bamsoet Apresiasi 60 Kader Pemuda Pancasila Terpilih dalam Pemilu Legislatif 2024