Langkah Pertamina Dinilai Ampuh Menahan Gelombang PHK
Kamis, 07 Mei 2020 – 15:30 WIB

Pertamina. Foto Instagram
“Sebenarnya bisa saja Pertamina memilih opsi menutup hulu dan membeli saja semua minyak mentah dari luar negeri agar untung banyak. Tetapi Pertamina tidak memilih opsi itu. Sebab jika dilakukan, justru membuat banyak pekerja berbagai sektor ikut terdampak dan kehilangan pekerjaan,” kata Pantun.
Jika operasional Pertamina berhenti, maka pertumbuhan akan menurun tajam sampai 30 persen.
“Kita bisa lihat, kuartal pertama tumbuh 2.49%, pada 2019 naik menjadi 5,49% dan kuartal pertama 2020, hanya 2,49% atau hampir separuhnya turun. Ini dalam kondisi sektor migas masih berjalan. Jika migas tergerus, bisa negatif pertumbuhan ekonomi kita,” tandas Pantun.(chi/jpnn)
Pertamina berani menempuh risiko merugi karena tetap beroperasi di tengah masa pandemi corona. Termasuk di antaranya, ketika Pertamina lebih memilih untuk membeli minyak dari KKKS ketimbang impor seluruhnya.
Redaktur & Reporter : Yessy
BERITA TERKAIT
- Ada Jenis Honorer Database BKN Tidak Bisa jadi PPPK Paruh Waktu
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!