Lanjutkan Jadi Aktivis Lingkungan

Lanjutkan Jadi Aktivis Lingkungan
Nadine Chandrawinata
Nadine mengaku shock ketika pertama tinggal di Indonesia. Menurut dia, sejak dibawa ke Indonesia pada usia tiga tahun, dirinya harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan Indonesia. Lantaran shock tersebut, Nadine kecil melampiaskan amarah dengan menggambar. ”Ketika dewasa saya melampiaskan amarah dengan menulis melalui diary,” ungkap pemilik tinggi 174 cm itu.

Bahkan, Nadine kecil yang dikenal tomboy lebih banyak bermain dengan kawan pria dibandingkan dengan wanita. ”Saya manjat pohon dan main gundu (Kelereng. Red), waktu kecil,” ujarnya seraya mengatakan, ketika pergi ke sekolah pernah naik bus umum bersama kawan-kawannya.

Rupanya pendidikan orang tua yang bagus, membuat Nadine kecil tidak lama untuk bisa meradaptasi dengan kebudayaan di Indonesia. Dalam waktu cukup singkat, Nadine kecil bisa bergaul dengan kawan-kawan di Indonesia. ”Kawan saya lebih banyak main ke rumah, dan berbincang-bincang bersama keluarga saya,” ujarnya lantas tersenyum mengenang semasa kecil.

Nadine menceritakan, sejak kecil selalu diajak ayahnya yang berpropesi sebagai arsitek mengunjungi lokasi proyek yang digarapannya. Tidak hanya itu, Nadine kecil sering diajak ibunya ke sejumlah lokasi untuk melukis. ”Jadi, proses adaptasi saya lebih cepat, karena didikan kedua orang tua saya,” papar gadis kelahiran 8 Mei 1984 itu. (mos/jpnn/nw)
Berita Selanjutnya:
TPI Gelar Nikah Massal

Setelah bebas dari tugas sebagai Putri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata sibuk berkampanye pelestarian lingkungan hidup. Selain itu, tentu saja,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News