Lansia Bukan Masalah, Justru Potensi yang Harus Dimanfaatkan
"Saya kemudian menyadari dengan cepat kurangnya makanan bermutu tinggi yang beku."
Dari pengalamannya itulah lahir perusahaan baru di bidang kuliner dengan menawarkan makanan bebas bahan pengawet. Ia menjual makanannya dari kawasan Cottesloe dan Applecross dekat kota Perth, Australia Barat.
Tidak hanya mempekerjakan warga lanjut usia, pelanggan dari kelompok umur tersebut juga jadi salah satu pangsa terbesarnya.
"Mereka yang berusia lebih dari 50 tahun yang membeli untuk dirinya sendiri, atau orang tua mereka yang sudah berusia 80 atau 90 tahun," ujarnya.
"... Mereka tidak mau repot menghabiskan berjam-jam untuk membuat masakan 'boeuf bourguignon', tapi mereka senang jika bisa membuat sesuatu yang menghasilkan uang dan mendapat makanan berkualitas tinggi."
Photo: Keluarga yang dua orang tuanya bekerja dan pelanggan usia lanjut menjadi pangsa pasar terbesar. (ABC News: Claire Moodie)
Kekuatan generasi 'baby boomer'
Seiring penduduk warga Australia memiliki usia lebih panjang, dengan kekayaan di negara ini mayoritas dikuasai warga berusia di atas 55 tahun, pengeluaran mereka menjadi sangat potensial.
Komisi Eropa baru-baru ini memperkirakan di tahun 2020 nanti nilai belanja penduduk lanjut usia akan mencapai AU$ 20 triliun atau lebih dari Rp 200 ribu triliun
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0