Lapangan Kerugian

Oleh: Dahlan Iskan

Lapangan Kerugian
Foto: Disway dan Hasan Basri

Saya bertemu Hasan di lantai teratas hotelnya: Condotel Makassar. Lokasinya di sebelah lapangan Karebosi.

Baca Juga:

Lantai paling atas ini menghadap langit. Dari sini bisa melihat kota Makassar dari atas. Di waktu senja. Ketika matahari memerah di balik awan tipis. Termasuk bisa melihat pelabuhan Makassar di Barat, gedung Bosowa di Selatan, Graha Pena di Timur, dan Lapangan Karebosi di bawah.

Hasan sudah berumur 82 tahun. Masih gesit. Orang bilang, saya selalu berjalan sangat cepat –tapi Pak Hasan berjalan lebih cepat dari saya. Bicaranya bersemangat –dengan logat Makassar yang kental.

Saya jadi ingin tahu: berapa banyak Hasan dapat keuntungan dari renovasi Karebosi –kilometer 0-nya Makassar. Ia tertawa terbahak-bahak.

Ia bilang telah menghabiskan uang Rp 200 miliar untuk membangun Karebosi. Uang yang ia dapat hanya Rp 30 miliar. Rugi besar. Ditambah kehilangan putra mahkota.

Ide merenovasi Karebosi itu datang dari Pemkot Makassar. Agar bisa menjadi taman kebanggaan Makassar. Diadakanlah sayembara desain "Karebosi Modern". Di tahun 2006. Pemenangnya PT Lintas Cipta Desain, Makassar.

Intinya: renovasi tidak bisa menggunakan anggaran Pemkot. Tidak ada anggaran untuk itu. Harus mengundang investor. Kompensasinya: investor boleh membangun mal di bawah lapangan itu.

Berdasar desain itulah diadakan tender. Yang mendaftar hanya satu perusahaan: PT Tosan Permai Lestari. Milik Hasan. Dengan Nurdin sebagai direktur utamanya.

Saya jadi ingin tahu: berapa banyak Hasan dapat keuntungan dari renovasi Karebosi –kilometer 0-nya Makassar. Ia tertawa terbahak-bahak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News