Larang Rayakan Natal, Mahasiswa Dipaksa Nonton Film Konghucu
jpnn.com - NATAL selalu menghadirkan sukacita. Namun, tak sedikit yang malah sewot dan marah-marah. Misalnya yang terjadi di sebuah universitas di Tiongkok barat daya kemarin.
Pihak kampus resmi melarang perayaan Natal karena menganggapnya sebagai perayaan budaya asing yang tidak sesuai dengan tradisi lokal.
Beijing News melaporkan, Modern College of Northwest University di Xian membentangkan spanduk bertulisan ”Berjuanglah untuk putra-putri Tiongkok yang hebat dengan menentang liburan pop ala Barat” dan ”Lawan budaya Barat” di sekitar kampus tepat saat Natal dirayakan.
Seorang mahasiswa mengaku, saat malam Natal, pihak universitas mengadakan acara nonton bareng film propaganda berdurasi tiga jam yang memuat ajaran Konghucu.
Para dosen berjaga-jaga di pintu dengan berdiri agar tak seorang pun beranjak dari tempat duduk. ”Tak ada yang bisa kami lakukan. Kami tak bisa keluar,” kata mahasiswa itu.
Komite Partai Komunis di universitas itu juga mem-posting seruan agar mahasiswa tidak tergoda oleh orang asing dan lebih peduli pada hari libur bangsa Tiongkok seperti Festival Musim Semi.
”Di mata mereka, Barat lebih maju daripada Tiongkok dan mereka menganggap hari-hari besar mereka lebih modern, sedangkan hari-hari besar bangsa Tiongkok ketinggalan zaman,” bunyi seruan tersebut.
Perayaan Natal tidak termasuk perayaan tradisional di negara yang secara resmi ateis itu. Namun, perayaan Natal semakin populer, khususnya di tempat-tempat yang lebih metropolitan, manakala anak-anak muda keluar untuk merayakannya, berbagi hadiah, dan menghiasi rumah mereka.
NATAL selalu menghadirkan sukacita. Namun, tak sedikit yang malah sewot dan marah-marah. Misalnya yang terjadi di sebuah universitas di Tiongkok
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa