Laris di Pasar Ekspor, Usaha Mebel Rotan Sukoharjo Beromzet Rp 5 Miliar Per Bulan

Laris di Pasar Ekspor, Usaha Mebel Rotan Sukoharjo Beromzet Rp 5 Miliar Per Bulan
Pengusaha mebel rotan yang sukses memiliki omzet Rp 5 miliar per bulan. Foto: Antara

Bahkan, bahan baku rotan sempat langka dan sulit dalam pengadaan, tetapi sekarang sudah mulai agak lancar dan mendatangkan dari Sulawesi dan Kalimantan.

"Kami sebelum PPKM mulai bangkit dengan meningkatnya permintaan pasar ekspor, tetapi terkendala dengan angkutan kapal untuk ekspor yang terbatas jumlahnya, sehingga pengiriman harus tertunda waktunya," bebernya.

Dia menjelaskan masa PPKM justru permintaan ekspor terus meningkat naik sekitar 35 persen per bulan. Sebelum PPKM hingga sekarang order konsumen pasar dunia terus naik.

Rahdien mengatakan kemampuan produksi maksimal mencapai 30 kontainer setiap kontainer rata-rata mencapai 700 buah dengan melibatkan 200 tenaga kerja.

Pihaknya juga memberdayakan masyarakat home industri sebagai mitra kerja. Mitra kerja dikirim bahan bakunya produksi sesuai contoh pesanan.

Kenaikan permintaan ekspor tersebut, kata dia, menyebabkan pihaknya sampai menunda pesanan karena sudah melebihi kemampuan produksi. Pemasaran melalui online selama pandemi juga sangat efektif dan meningkat luar biasa terutama produksi-produksi perabot rumah tangga.

"Harga produksi perabot dan dekorasi rumah buatannya semua kelas ekspor yang dibandrol bervariasi mulai harga 10 dolar Amerikat Serikat per buah hingga 100 dolar AS per buah. Namun, rata-rata produk eskpor pada angka harga 20 hingga 25 dolar AS per buah," katanya.

Menurut dia, melihat orderan pesanan diperkirakan produksinya pada 2022 akan semakin banyak.

Pengusaha mebel rotan asal Sukoharjo memiliki omzet luar biasa meski pandemi Covid-19 masih terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News